Kategory Software Open Source dan Close Source

Perangkat lunak dapat dibagi menjadi dua kategori utama berdasarkan akses ke kode sumbernya: perangkat lunak open source (sumber terbuka) dan perangkat lunak close source (sumber tertutup).

  1. Perangkat Lunak Open Source (Sumber Terbuka):
    • Definisi: Perangkat lunak open source adalah jenis perangkat lunak yang kode sumbernya tersedia untuk umum. Ini berarti bahwa siapa pun dapat melihat, mengubah, dan mendistribusikan ulang kode sumber perangkat lunak ini sesuai dengan lisensi yang berlaku.
    • Karakteristik:
      • Transparansi: Kode sumber terbuka untuk semua orang, sehingga ada transparansi dan kepercayaan dalam cara perangkat lunak tersebut berfungsi.
      • Kolaborasi: Komunitas besar pengembang dan pengguna sering berkontribusi untuk meningkatkan perangkat lunak ini.
      • Biaya: Biasanya, perangkat lunak open source dapat digunakan secara gratis atau dengan biaya lisensi yang lebih rendah.
      • Fleksibilitas: Dapat diubah dan disesuaikan sesuai kebutuhan pengguna.
    • Contoh:
      • Linux (sistem operasi)
      • Mozilla Firefox (peramban web)
      • LibreOffice (perangkat lunak produktivitas)
  2. Perangkat Lunak Close Source (Sumber Tertutup):
    • Definisi: Perangkat lunak close source adalah jenis perangkat lunak yang kode sumbernya tidak tersedia untuk umum. Hanya pemilik atau pengembang perangkat lunak yang memiliki akses ke kode sumber ini.
    • Karakteristik:
      • Proprietary: Perangkat lunak ini dimiliki oleh perusahaan atau individu, dan mereka mengendalikan hak cipta dan distribusi.
      • Kekayaan Intelektual: Kode sumber biasanya dianggap sebagai kekayaan intelektual dan dilindungi oleh hukum hak cipta.
      • Biaya: Seringkali, perangkat lunak close source memerlukan pembelian lisensi atau berlangganan.
      • **Keterbatasan: **Pengguna tidak dapat mengubah atau menyesuaikan kode sumber perangkat lunak ini.
    • Contoh:
      • Microsoft Windows (sistem operasi)
      • Microsoft Office (perangkat lunak produktivitas)
      • Adobe Photoshop (perangkat lunak pengeditan gambar)

Pilihan antara perangkat lunak open source dan close source biasanya tergantung pada kebutuhan, anggaran, dan preferensi individu atau perusahaan. Beberapa organisasi mungkin lebih suka menggunakan perangkat lunak open source karena fleksibilitas dan biaya yang lebih rendah, sementara yang lain mungkin memilih perangkat lunak close source karena dukungan komersial dan fitur-fitur tertentu.

Tinggalkan Balasan